Cari Blog Ini

Senin, 29 Maret 2010

ADA 4 HAL YANG DI PANDANG SEBAGAI IBU

Nabi Muhammad S.A.W bersabda: " Ada 4 di pandang sebagai ibu ", yaitu :
1. Ibu dari segala OBAT adalah SEDIKIT MAKAN.
2. Ibu dari segala ADAB adalah SEDIKIT BERBICARA.
3. Ibu dari segala IBADAT adalah TAKUT BUAT DOSA.
4. Ibu dari segala CITA CITA adalah SABAR

LIMA RACUN DAN LIMA PENAWARNYA

Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya :

1. Dunia itu racun, zuhud itu obatnya.
2. Harta itu racun, zakat itu obatnya.
3. Perkataan yang sia-sia itu racun, zikir itu obatnya.
4. Seluruh umur itu racun, taat itu obatnya.
5. Seluruh tahun itu racun, Ramadhan itu obatnya.

Senin, 15 Maret 2010

Nasi Tim Telur

Cara membuat NASI TIM TELUR
Bahan :
• 20 gram beras, cuci bersih
• 625 ml air
• 25 gram hati ayam
• 50 gram tahu
• 1 butir telur
• 25 gram wortel, parut
• 25 gram daun kangkung yg muda, iris halus
• 2 sdm santan matang

Cara membuat :
Rebus beras dengan air, hati ayam, dan tahu sambil terus diaduk hingga menjadi bubur
Masukkan telur, aduk terus hingga telur matang
Masukkan kangkung dan wortel, masak sampai sayuran matang
Tambahkan santan. Aduk hingga rata. Angkat

Untuk 2 porsi

Sumber : www.resep.web.id

Nasi Tim Kacang Merah

Cara membuat NASI TIM KACANG MERAH

Bahan :

• 2 sdm beras merah, rendam 2 jam
• 525 kaldu ayam
• 25 gram daging ikan kakap merah, haluskan
• 10 gram kacang merah, rebus, haluskan
• 25 gram buncis, iris halus
• 25 gram tomat, buang biji, potong kecil
• 2 sdm santan kental

Cara membuat :
Rebus beras dengan air, daging ikan, dan kacang merah cincang sambil terus diaduk hingga menjadi bubur
Masukkan buncis dan tomat, masak sampai sayuran menjadi matang
Tambahkan santan. Aduk rata. Angkat

Untuk 2 porsi

Sumber : www.resep.web.id

Tim Ayam Keju

Cara Membuat TIM AYAM KEJU UNTU BAYI

Bahan :
• 2 sdm beras
• 300 ml kaldu ayam
• 200 ml santan
• 25 gram daging ayam giling
• 25 gram tahu, potong kecil
• 25 gram tomat, rendam dalam air panas, kupas kulit, haluskan dan ambil airnya
• 5 gram wortel, parut kasar
• 10 gram keju parut

Cara membuat :
Rebus beras dengan 200 ml santan hingga lunak.
Campur kaldu, daging ayam, tahu, air tomat, wortel, keju dan nasi santan. Adauk rata
Tuangkan ke dalam pinggan tahan panas, kukus hingga matang. Angkat
Sajikan segera selagi hangat atau simpan dalam lemari es. Jika akan diberikan kepada bayi lagi, rendam dalam air panas.

Untuk 2 porsi

Sumber : www.resep.web.id

Minggu, 14 Maret 2010

Dua Waktu Tidur yang Dilarang Rosullulloh SAW






Tidur menjadi sesuatu yang esensi dalam kehidupan kita. Karena dengan tidur, kita menjadi segar kembali. Tubuh yang lelah, urat-urat yang mengerut, dan otot-otot yang dipakai beraktivitas seharian, bisa meremaja lagi dengan melakukan tidur.

Dalam Islam, semua perbuatan bisa menjadi ibadah. Begitu pula tidur, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Dalam Al-Quran, Allah swt pun menyuruh kita untuk tidur. Namun, ternyata ada dua waktu tidur yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk tidak dilakukan.

1. Tidur di Pagi Hari Setelah Shalat Shubuh

Dari Sakhr bin Wadi’ah Al-Ghamidi radliyallaahu ‘anhu bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

”Ya Allah, berkahilah bagi ummatku pada pagi harinya” (HR. Abu dawud 3/517, Ibnu Majah 2/752, Ath-Thayalisi halaman 175, dan Ibnu Hibban 7/122 dengan sanad shahih).
Ibnul-Qayyim telah berkata tentang keutamaan awal hari dan makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur, dimana beliau berkata :

“Termasuk hal yang makruh bagi mereka – yaitu orang shalih – adalah tidur antara shalat shubuh dengan terbitnya matahari, karena waktu itu adalah waktu yang sangat berharga sekali. Terdapat kebiasaan yang menarik dan agung sekali mengenai pemanfaatan waktu tersebut dari orang-orang shalih, sampai-sampai walaupun mereka berjalan sepanjang malam mereka tidak toleransi untuk istirahat pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Karena ia adalah awal hari dan sekaligus sebagai kuncinya. Ia merupakan waktu turunnya rizki, adanya pembagian, turunnya keberkahan, dan darinya hari itu bergulir dan mengembalikan segala kejadian hari itu atas kejadian saat yang mahal tersebut. Maka seyogyanya tidurnya pada saat seperti itu seperti tidurnya orang yang terpaksa” (Madaarijus-Saalikiin 1/459).

2. Tidur Sebelum Shalat Isya’

Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu : ”Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).

Mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat isya’. Oleh sebab itu At-Tirmidzi (1/314) mengatakan : “Mayoritas ahli ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya. Dan sebagian ulama’ lainnya memberi keringanan dalam masalah ini. Abdullah bin Mubarak mengatakan : “Kebanyakan hadits-hadits Nabi melarangnya, sebagian ulama membolehkan tidur sebelum shalat isya’ khusus di bulan Ramadlan saja.”

Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul-Baari (2/49) : “Di antara para ulama melihat adanya keringanan (yaitu) mengecualikan bila ada orang yang akan membangunkannya untuk shalat, atau diketahui dari kebiasaannya bahwa tidurnya tidak sampai melewatkan waktu shalat. Pendapat ini juga tepat, karena kita katakan bahwa alasan larangan tersebut adalah kekhawatiran terlewatnya waktu shalat.”

sumber: http://www.eramuslim.com/ dua waktu tidur yang dilarang rosul/

Selasa, 09 Maret 2010

CARA MEMBUAT JELI JAMBU BIJI

Jeli Jambu Biji



1. bahan-bahan untuk membuat jambu biji diataranya:

  • Jambu Biji             : 1 Kg
  • Air Bersih              : 4 Gelas
  • Asam Sitrun          : 1/2 Sendok Teh
  • Gula Pasir              : 1 Kg

2. Cara membuatnya 

  • Bersihkan jambu biji lalu potong kecil-kecil
  • kemudian tambahkan asam sitrun dan air
  • Rebuslah selama satu jam
  • diamkan beberapa menit sampai benar-benar dingin 
  • kemudian di saring untuk untuk di ambil sarinya
  • lalu sari buah ditanbah gula pasir dan di masak sampai medidih dan kental
  • tungkanlah jeli jambu biji tersebut ke dalam wadah dalam keadan panas dan tutup rapat dan diamkan sampai dingin sekali hehehe

Jumat, 05 Maret 2010

MANGKUK YANG CANTIK, MADU DAN SEHELAI RAMBUT

Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abakar r.a., Umar r.a., Utsman r.a., dan 'Ali r.a., bertamu ke rumah Ali r.a. Di rumah Ali r.a. istrinya Sayidatina Fathimah r.ha. putri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalam mangkuk itu. Baginda Rasulullah SAW kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut).

Abubakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut".

Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Utsman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber'amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

'Ali r.a. berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Fatimah r.ha.berkata, "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yangtak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Rasulullah SAW berkata, "seorang yang mendapat taufiq untuk ber'amal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, ber'amal dengan 'amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat 'amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Malaikat Jibril AS berkata, "menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Allah SWT berfirman, " Sorga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat sorga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju sorga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Kiat sukses Dunia dan akhirat dari nabi Muhammad SAW


A. HADIST MUTHAHHARAH

Dari Sayyidina Khalid bin Al-Walid Radiallahu’anhu telah berkata : Telah datang seorang arab desa kepada Rasulullah S.A.W yang mana dia menyatakan tujuannya : Wahai Rasulullah! sesungguhnya kedatanganku ini adalah untuk bertanya kepada engkau mengenai apa yang akan menyempurnakan diriku di dunia dan akhirat. Maka baginda S.A.W telah berkata kepadanya Tanyalah apa yang engkau kehendaki :

1. Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang alim 
    Baginda S.A.W menjawab : Takutlah kepada Allah maka engkau akan jadi orang yang alim 
2. Dia berkata : Aku mau menjadi orang paling kaya 
    Baginda S.A.W menjawab : Jadilah orang yang yakin pada diri engkau maka engkau akan jadi orang paling kaya
3. Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang adil 
    Baginda S.A.W menjawab : Kasihanilah manusia yang lain sebagaimana engkau kasih pada diri sendiri maka jadilah engkau seadil-adil manusia
4. Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang paling baik 
    Baginda S.A.W menjawab: Jadilah orang yang berguna kepada masyarakat maka engkau akan jadi sebaik- baik manusia
5. Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang istimewa di sisi Allah 
    Baginda S.A.W menjawab : Banyakkan zikrullah niscaya engkau akan jadi orang istimewa di sisi Allah
6. Dia berkata : Aku mau disempurnakan imanku 
    Baginda S.A.W menjawab : Perelokkan akhlakmu niscaya imanmu akan sempurna 
7. Dia berkata : Aku mau termasuk dalam golongan orang yang muhsinin (baik)
    Baginda S.A.W menjawab : Beribadatlah kepada Allah seolah-olah engkau melihatNya dan jika engkau           tidak merasa begitu sekurangnya engkau yakin Dia tetap melihat engkau maka dengan cara ini engkau akan termasuk golongan muhsinin
8. Dia berkata : Aku mau termasuk dalam golongan mereka yang taat 
    Baginda S.A.W menjawab : Tunaikan segala kewajipan yang difardhukan maka engkau akan termasuk         dalam golongan mereka yang taat
Related Posts with Thumbnails